Bolehkan berdoa dengan mengutip “Doa Bapa Kami”?

lords-prayer_825_460_80_c1

Karena itu berdoalah demikian:
Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami;
dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat.
(Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin.)
Mat 6:9-13

Mungkin orang Kristen kurang terbiasa dengan suatu doa yang dihapal, seolah kurang afdol kalau doa itu adalah sesuatu yang dihapal, seolah memberi kesan doa itu tidak berasal dari hati.

Doa Bapa Kami adalah suatu contoh doa yang Tuhan Yesus ajarkan langsung, dan di dalamnya terkandung prinsip penting bagaimana dan apa hal penting yang menjadi dasar doa kita.

  • Pada saat kita memanggil “Bapa kami yang di sorga“, adalah undangan Allah kepada kita untuk datang mendekat (lewat doa) seperti datang kepada seorang ayah, tapi juga dengan suatu sikap hormat yang melebihi dari pada yang kita bisa berikan kepada siapa pun di dunia ini.
  • Pada saat kita mengatakan “Dikuduskanlah nama-Mu“, adakah kita sungguh-sungguh memiliki hati yang ingin nama Tuhan dimuliakan?
  • Pada saat kita mengatakan “datanglah Kerajaan-Mu” Adakah kita sungguh-sungguh memiliki kerinduan kedatangan Tuhan?
  • Pada saat kita mengataakn “jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.” Adakah kita sungguh-sungguh memiliki keinginan Tuhan menyatakan kehendak-Nya?
  • Pada saat kita meminta “berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya”. Adakah ia mau sungguh-sungguh menggantungkan hidupmu hari demi hari kepada-Nya?
  • Pada saat kita berkata “ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada kami”. Adakah kita sudah sungguh-sungguh mengampuni?
  • Dan pada saat kita memohon “janganlan membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada yang jahat”. Adakah kita sungguh-sungguh berusaha menjauhi pencobaan (atau jangan jangan kita dengan sengaja mencari pencobaan)

Tentu itu cuma penjelasan singkat dari Doa Bapa Kami. Ada banyak buku yang membahas tentang Doa Bapa Kami ini. Karena memang dalam doa yang singkat ini, terkandung suatu pengertian yang sangat dalam. Jadi, ini doa yang sangat baik, tapi seperti halnya doa lain. Doa tanpa disertai hati yang sesuai dengan perkataan doa, adalah sia-sia.

Jadi, hari ini, saat salah seorang anak sekolah minggu saya bertanya: Bolehkan saya berdoa dengan mengutip “Doa Bapa Kami“? Saya jawab: boleh! Asal, setiap kalimat yang diucapkan disertai dengan kesungguhan. Jangan sampai menganggap Doa Bapa Kami sebagai suatu mantra, atau suatu doa yang diucapkan hanya karena tidak tahu mau berdoa apa. Jika tidak siap untuk itu, doa sederhana yang sesuai dengan beban hati, itu lebih baik.

Tentu ini adalah sebuah tulisan dari hasil pembacaan kitab suci dan dan perenungan pribadi. Jika ada pemikiran lain atau tambahan, bisa meninggalkan komentar dibawah.