VMM, 29 Oktober 2007 oleh Pdt. Erastus Sabdono, M.Th. Dengan tema Spirit of Excellence. Belakangan, memang cukup sering saya mendengar istilah ini, tapi bapak Erastus memberikan definisi spirit of excellence sebagai kehidupan, yang terbaik yang bisa kita persembahkan untuk Tuhan, dan tampilkan kepada dunia. Tentunya semuanya itu hanya bisa terjadi oleh karya dari Firman Tuhan.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya? (Mat 16:26)
Hanya dengan kerja keras, uang banyak atau ilmu pengetahuan tidak akan membuat kita menjadi excellence. Seseorang harus memiliki hidup yang berkualitas dimata Tuhan untuk bisa dinyatakan excellence. Setiap keputusan yang kita buat, itu yang akan membentuk kehidupan kita dimasa depan.
Dengan demikian, seseorang masuk sorga atau neraka, bukanlah sebuah kebetulan atau kecelakaan. Itu semua tergantung dari keputusan yang kita ambil. Komitmen kita kepada Tuhan dalam setiap praktek dalam kehidupan kita. Jadi, kemanakah kita nanti? Sorga? Neraka? Semuanya itu bisa kita lihat dari keputusan-keputusan (dan perbuatan) yang kita ambil saat ini.
Sebagai sebuah ilustrasi, ada film Time Machine. Tentang seorang ilmuwan yang dengan susah payah menciptakan sebuah mesin waktu, untuk memperbaiki sesuatu dimasa lalu. Memang, ini cuma sebuah fiksi ilmiah, tapi setidaknya ini bisa mengajarkan kita sesuatu …
Sejak dahulu, manusia berkhayal untuk bisa memutar waktu untuk memperbaiki kesalahannya. Akan tetapi, daripada berkhayal untuk sesuatu yang tidak mungkin. Mengapa tidak kita ciptakan sendiri masa depan itu saat ini dengan membuat keputusan yang BENAR. (Epiloque)