Kesenangan dan Pergumulan

Inilah bangsa-bangsa yang dibiarkan TUHAN tinggal untuk mencobai orang Israel itu dengan perantaraan mereka, yakni semua orang Israel yang tidak mengenal perang Kanaan. 
–Maksudnya hanyalah, supaya keturunan-keturunan orang Israel yang tidak mengenal perang yang sudah-sudah, dilatih berperang oleh TUHAN.

Hakim-hakim 3:1-2

Orang yang dikejar anjing akan lari lebih cepat dari pada lari hanya sekedar olah raga. Saya rasa, begitu juga dengan kehidupan doa kita. Rasanya lebih mudah bergumul, berdoa dalam keadaan terdesak, dibanding pada saat kita sedang santai atau senang.

Dalam keadaan tenang,  orang cenderung lengah. Bahkan dalam hal rohani. Dalam keadaan tenang, orang punya kecenderungan lebih santai, bahkan tolerant terhadap dosa. Tapi dalam keadaan terjepit, putus asa, orang yang biasa jarang berdoa pun bisa tiba-tiba ingin doa.

Jika kesukaran bisa membuat manusia lebih dekat kepadaNya, manakah menurutmu yang baik dihadapan Tuhan? Kesukaran atau kesenangan.

Bahkan rasanya bukannya tidak mungkin penganiayaan pada zaman akhir bukankanlah penganiayaan fisik seperti zaman awal Kekeristenan, tapi penganiayaan lewat berbagai tawaran kesenangan yang diberikan dunia. Jika saat-saat akhir antikris datang bukan dengan aniaya fisik tapi lewat kenajisan yang dibalut dengan segudang kesenangan. Bisakah Anda menyangkal diri, untuk menjaga hidup tetap kudus dihadapanNya?